Welcome to My Blog

Enjoy It . . .

Cara Pembuatan OHLG

Diposting oleh Anjar Saputro's Kamis, 02 Juni 2011 0 comment(s)

Pembuatan Pesawat OHLG

1. Pembuatan Wing
• Bahan kayu balsa medium ukuran panjang 37.40 cm lebar 8 cm tebal bahan 0.60 cm. bahan tersebut setelah dihaluskan dengan ampelas, tentukan bagian atas dan bawah. Pada bagian atas buat garis lurus (High Point Line), garis ini merupakan garis puncak/garis paling tinggi dalam membentuk airfoil.
• Gambar ini merupakan penampang wing yang berbentuk airfoil cembung datar. Pada bagian depan (leading edge) dan bagian belakang (thrilling edge) yang diberi tanda arsir dihilangkan dengan cara:
o Taruh bahan wing diatas meja yang rata kemudian dengan menggunakan cutter kita serut searah dengan arah serat kayu. Setelah membentuk airfoil, baru kita menggunakan ampelas dengan alas yang rata untuk mengampelas atas sampai halus.
• Apabila menggunakan cutter sesuai garis lalu betulkan bentuk airfoil dari bekas yang dipotong dengan ampelas. Makin ke ujung di buat makin tipis dengan bagian kanan dan kiri sama.
• Bahan wing kita letakkan diatas tripleks atau papan yang rata lalu potong bagian tip, baik wing kanan maupun wing kiri. Kita juga menggunakan jarum pentul untuk bagian tengah dengan sudut alpha yang dinamakan sudut hydral pada kedua ujung sampai membentuk wing tip hydral. Untuk membantu pembuatan, kita menggunakan jarum pentul dan agar sudut hydral sama, maka dibutuhkan penyangga dengan ketinggian 2.50 cm. pada sambungan kita beri lem dengan menggunakan lem alteco dicampur dengancelulose dab jangan lupa di bawah potongan yang diner lem tadi diberi alas kertas agar lem tidak menempel pada tripleks. Biarkan sampai lem kering, lalu kita bisa mengerjakan bahan yang lain yaitu stabillo.
2. Pembuatan stabillo
• Bahan yang digunakan adalah kayu balsa medium dengan tebal 1 ½ - 2 mm, lebar dan panjang stabillo disesuaikan konstruksi pesawat yang sedang dibuat
• Luas stabillo yang ideal ± 25 % luas wing
• Langkah pembuatannya sbb.:
i. Pada bagian depan (LE) dibuat bentuk bulat menggunakan ampelas sampai rata, makin ke belakang dibuat makin tipis seperti pisau tajam
ii. Dari bahan yang sudah dibentuk dengan garis potong sesuai dengan garis yang ada, hilangkan bagian yang diarsir menggunakan cutter yang betul-betul tajam. Hati-hati dalam memotong agar tidak terdapat bagian yang rusak. Arah potongan dari LE ke ujung kanan dan kiri, lalu haluskan bentuk potongan tadi
iii. Stabillo dilihat dari samping dimana bagian depan (LE) berbentuk bulat sedangakan bagian TE juga ditipiskan sampai tajam
iv. Disini sudah terlihat bentuk stabillo yang sudah dibentuk sesuai konstruksi dan sudah dihaluskan. Jangan lupa beri garis Bantu untuk dua yangsama untuk memudahkan pda waktu assembling stabillo dan body. Yang perlu diingat adalah pada pemasangannya jangan sampai terbalik, yaitu pada bagian atas yang cembung.
3. Pembuatan Fin
• Bahan yang digunakan adalah kayu balsa medium dengan tebal 1 ½ - 2 mm
• Cara pembuatan
i. Buat bentuk fin sesuai dengan gambar kosntruksinya. Hilangkan bagian-bagian yang diarsir, gunakan cutter, potong dari arah LE ke TE. Hati-hati jangan sampai rusak dalam memotong karena bahannya tipis apalagi bagian ujung TE mudah sekali pecah
ii. Pada bagian depan (LE), juga dibuat bulat dengan menggunakan ampelas halus yang menggunakan alas ampelas yang rata. Makin ke belakang dibuat semakin tipis dengan mengurangi bagian samping kanan dan kiri yang sama dan rata. Pda ujungnya tetap berbentuk tajam agar mudah dimankan/dibengkokkan ke kanan dank e kiri pada waktu penerbangan
iii. Pada bagian depan dibuat halus menggunakan ampelas halus. Tidak usah menggunakan landasan, tetapi gunakan landasan tang langsung agar dapat merasakan kehalusan bagian fin ini. Potongan bagian bawah biarkan agak kasar karena dapat membantu assembling dengan body. Lem akan merekan lebih kuat.
4. Pembuatan body
• Bahan pembuatan body biasanya kayu spruce yang mempunyai sifat lentur dan kuat, tetapi lebih berat dibandingkan bahan body balsa keras (hard)
• Ada lagi yang menggunakan bahan body dari bamboo, tetapi bahan bamboo ini mempunyai kelenturan yang sangat tinggi sehingga pada waktu penerbangan mudah sekali berubah posisi bagian-bagiannya sehingga mengakibatkan pesawat terbang tidak stabil
• Yang paling ideal adalah kayu balsa keras atau ditingkatkan dengan bahan fiberglass


ShoutMix chat widget

Mengenai Saya

Foto saya
Klaten, Jawa Tengah, Indonesia
I Love Game. Are you Llove it too.

Pengikut

http://siblog.akprind.ac.id